masih terpekur, mencoba membaca arah takdir..
kadang diselingi senyum sinis,
kadang ditambah sumpah serapah,
tak peduli separah apa kening ini berkerut,
dia masih tetap sama..
diselimuti rumit nya teka-teki,
di bungkus cahaya misterius,
kadang bagai wisnu sang pemelihara kehidupan,
pun bagai shiwa sang pembawa kehancuran..
entahlah..
Tinggalkan komentar